#6 Saying goodbye is never an easy thing

Berhubung nulis doang tapi gak sempet posting, saya cheating ngerapel tulisan buat beberapa hari sekaligus ya.. Boleh kan yaaaa... *pasang muka inosen*


Refleksi saya kali ini berawal dari banyaknya berita duka yang saya terima dalam satu minggu. Teman baik saya kehilangan calon buah hati yang berusia 3 bulan di kandungan, rekan kerja saya kehilangan ayahnya, dan saya harus kehilangan teman saya sejak SMA karena kanker. Sungguh bukan minggu yang mudah. 
Walaupun tahu bahwa kehilangan itu adalah perasaan yang tidak mungkin dihindari, tetap gak bikin tambah gampang untuk menerima. Dan mau ditahan-tahan, atau dikuat-kuatkan kayak apapun, tetap ada momen ketika rasanya dada luar biasa sakit, sesak, dan panas, dan air mata yg biasanya gak gampang turun pun, bisa mengalir deras tanpa ijin.

Buat saya pribadi, rasa kehilangan itu harus dijalani, bukan dihindari ataupun disembunyikan. Gak perlu pura-pura gak kerasa apa-apa kalo emang rasanya sedih. Sedih atau sakit itu kan manusiawi. Semua orang juga punya batasannya sendiri-sendiri, termasuk punya cara yang berbeda untuk menjalani perasaan kehilangan. Saya menjalani rasa kehilangan saya dengan membawanya selalu dalam perjalanan hidup saya. Maksudnya gimana? Ya misalnya kayak gini ini. Saya tulis di blog, saya ceritakan ke orang, saya jadikan contoh ketika mengajar, dsb. Saya jadikan saja itu bagian dari hidup saya yang saya bagikan ke orang lain. Dengan demikian, saya selalu merasa bahwa meskipun secara fisik mereka tidak ada di dekat saya, tapi kenangan tentang mereka selalu ada bersama saya. Saya menghidupkan kembali mereka melalui cerita-cerita saya. Tidak untuk tenggelam dalam perasaan sedih mengharu-biru, tetapi mengenang kembali semua cerita saya bersama mereka. It feels good. Apa ini berarti saya gak bisa move on? Nggak juga kok. Dengan menjadikan mereka bagian dari cerita hidup saya, sebetulnya itu juga semacam pengingat kalo mereka udah gak disini. Walaupun saya buang semua foto, semua barang yg berkenaan dengan mereka, kalo mereka masih terpendam jauh di dalam hati, saya gak akan bisa move on. Saya lepas saja keluar. Suatu saat, yg tertinggal di saya adalah kenangan yang berharga, bukan lagi kesedihan yg mendalam. 

However, Rome wasn't built in a day. So give yourself a break, and take your time. You'll survive.

Share:

0 komentar